Menurut data dari dinas sosial Kabupaten Karangasem, ada sebanyak 6.000 Kepala Keluarga (KK) di Kabupaten Karangasem masih berada di bawah garis kemiskinan, dan angka kemiskinan ekstrem ini memantik kepedulian dari berbagai pihak. Salah satunya adalah Komunitas Gema Perdamaian yang baru saja memeriahkan program kerja yang ke-22 tahun dengan menggelar kegiatan sosial berupa pembagian sembako dan program bedah rumah. Kegiatan ini melibatkan sejumlah relawan dan komunitas yang berkomitmen untuk membantu warga yang kurang mampu di wilayah Karangasem.
Selain itu, sebanyak 125 paket sembako dan pakaian layak pakai juga dibagikan kepada warga setempat, bersama dengan sejumlah uang tunai sebagai bentuk bantuan langsung. Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban hidup masyarakat yang tengah berjuang melawan kemiskinan.
Guru Dharma, selaku Ketua Yayasan Gema Perdamaian, mengungkapkan bahwa kemiskinan dan kebodohan adalah musuh utama dalam kemanusiaan. “Banyak faktor yang menyebabkan warga Karangasem masih berada di bawah garis kemiskinan. Lingkungan sekitar yang kurang produktif apalagi terdampak erupsi Gunung Agung, kurangnya edukasi, serta pemerataan ekonomi yang tidak tepat membuat kemiskinan semakin mendalam. Kita harus bersama-sama berusaha keluar dari lingkaran ini,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ida Rsi Wisesanata, Ketua Dewan Penasihat Gema Perdamaian yang juga merupakan tokoh dari Griya Budha Segara Giri, menyampaikan bahwa Gema Perdamaian adalah sebuah gerakan berbasis kesadaran. “Gerakan ini tidak hanya soal bantuan materi, tetapi lebih kepada menularkan kesadaran dan memberikan edukasi kepada masyarakat. Kami ingin membangun kesadaran publik bahwa kita harus saling peduli, tidak hanya dalam hal materi tetapi juga dalam hal mental dan spiritual,” jelasnya.
Gema Perdamaian berkomitmen untuk terus melaksanakan kegiatan sosial seperti ini, dengan tujuan untuk membangun kesadaran tentang pentingnya kemanusiaan dan kesejahteraan bersama. Melalui program bedah rumah dan pembagian sembako ini, diharapkan masyarakat bisa lebih sadar akan pentingnya gotong royong dan solidaritas sosial.
Ketua Komunitas Gema Perdamaian, Kadek Adnyana, berharap agar kegiatan sosial ini bisa menjadi inspirasi bagi seluruh kalangan, baik di Bali, Indonesia, maupun dunia. “Meskipun bantuan yang kami berikan tidaklah sebesar yang diharapkan, kami berharap ini bisa menjadi pemicu bagi kita semua untuk lebih peduli terhadap sesama. Kegiatan seperti ini harus berlanjut agar manfaatnya bisa dirasakan lebih banyak orang,” ujarnya.
Adnyana menambahkan, bahwa fokus utama dari kegiatan sosial Komunitas Gema Perdamaian tahun ini adalah di Kabupaten Karangasem dan Buleleng, dengan tujuan untuk meringankan beban masyarakat yang paling terdampak kemiskinan. Ia berharap ke depannya lebih banyak pihak yang terlibat dalam gerakan sosial ini, agar kesejahteraan masyarakat dapat tercapai.
Kegiatan sosial ini mendapat sambutan positif dari masyarakat setempat. Warga merasa sangat terbantu dengan adanya bantuan bedah rumah dan sembako, yang langsung dirasakan manfaatnya. Salah seorang penerima manfaat, I Nyoman Sari, mengungkapkan, “Saya sangat berterima kasih atas bantuan ini. Rumah kami yang dulu bocor dan tidak layak, kini sudah direnovasi. Semoga kegiatan ini terus berlanjut dan semakin banyak orang yang terbantu.”
adn*