Jumlah sampah non-organik di Bali dari tahun ketahun semakin banyak, namun tidak diiringi dengan pengolahan yang memadai. Belum tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk mengolah sampah turut memperburuk keadaan Bali saat ini yang dihiasi pemandangan tak sedap dengan sampah-sampah non-organik berserakan di lingkungan sekitar kita.
Pemerintah dan LSM peduli lingkungan telah banyak bergerak memberikan pengetahuan dan cara mengolah sampah non-organik, namun kesadaran masyarakat secara umum tetap minim sehingga sangat perlu ditingkatkan. Untuk kembali menggugah kesadaran masyarakat Bali tentang bahaya sampah, sejumlah aktivis gabungan berbagai organisasi pariwisata di Bali menggelar Clean Up The World pada 15 September mendatang.
Acara besar ini akan dilakukan serentak di seluruh Bali. Kegiatan yang serangkaian even Suksma Bali ini digelar sebagai bentuk apresiasi terhadap Bali. Clean Up The World dihelat untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh pada 5 Juni lalu.
Seluruh komponen masyarakat dari masing-masing banjar, akademisi dan siswa SD sampai dengan perguruan tinggi, pengusaha dari berbagai jenis industri, pegawai pemerintah, karyawan swasta, LSM lingkungan diharapkan semua terlibat langsung dalam kegiatan besar ini. “Kesadaran kita untuk memelihara lingkungan harus dibangun kembali sekaligus kita memberikan cinta kasih kepada lingkungan hidup agar memberikan kenyamanan hidup kita bersama” ungkap Koordinator Clean Up The World I Gusti Agung Ngurah Darma Suyasa, CHA. Pertemuan beberapa waktu lalu mempersiapkan Agenda Clean Up The World itu menyepakati beberapa strategi penting untuk sosialisasi dan koordinasi menyukseskan agenda tersebut. Hadir dalam pertemuan itu, Ketua Bali Villa Association, Drs. I Gede Ricky Sukarta, MBA, Ketua Panitia Suksma Bali, Yoga Iswara BBA, BBM, M.M, CHA, Sekretaris Panitia Suksma Bali, Kadek Adnyana S.S dan rekan-rekan panitia Suksma Bali.
Yoga Iswara selaku Chairman Suksma Bali menambahkan, Clean Up The World merupakan rangkaian dari acara even tahunan Suksma Bali. Suksma Bali, menurutnya adalah sebuah refleksi kejiwaan dan ungkapan terima kasih dan penghargaan kita terhadap Ibu Pertiwi Bali, tempat bersama dianugerahkan kehidupan.
Terkait dengan “Clean Up The World”, panitia juga akan menggelar Deklarasi “Say No To Plastic” pada Symposium, 7 Desember 2018. Symposium itu dihelat sebagai momentum bertemunya “Host dan Suporter”. Yang tak kalah penting, pada puncak acara Suksma Bali, 15 Desember 2018, akan diadakan Gala Dinner dan pemberian Award kepada beberapa Tokoh Bali yang telah dinilai berjasa memberikan inspirasi dan kontribusi positif untuk Bali (team).