Kita semua paham bahwa kedamaian itu merupakan dambaan setiap insan, apa pun agama, kepercayaan, etnis dan dari mana pun asal-muasal kita. Meski telah disadari bahwa kedamaian memberikan kemerdekaan dan kebahagiaan, namun yang terjadi di masyarakat saat ini, kedamaian dan kemerdekaan itu dibatasi oleh kemerdekaan pihak lain.
Demikian pula, maraknya euforia demokrasi belakangan ini justru kerap menyulut kekacauan, sehingga damai menjadi barang yang kian mahal.
Oleh karena itu, diperlukan upaya membangkitkan ingatan kita betapa pentingnya upaya perdamaian oleh semua pihak. Selain itu, ingatan kita semua perlu disegarkan bahwa cinta kasih adalah landasan utama damai yang perlu terus dipelihara sehingga dapat menjadi basis keterbukaan pikiran serta toleransi pada kehidupan masyarakat.
Gema Perdamaian adalah salah satu acara rutin untuk menyatukan semua upaya stakeholders dalam upaya damai. Agenda ini juga bertujuan membudayakan cara pandang melihat dan berdinamika dalam perbedaan. Panitia telah merancang rangkaian acara untuk memeriahkan Gema Perdamaian XVI, 2018 seperti lomba ambasador damai, short movie, blog, world clean up day dan acara sosial lainnya.
Pada pertemuan dengan perwakilan UKM INBIS UNUD, Ketua Panitia Gema Perdamaian 2018, Kadek Adnyana didampingi Koordinator Seksi Konsumsi Desak Ketut Purnamasari menegaskan, puncak acara Gema Perdamaian XVI, Sabtu, 6 Oktober 2018 akan dihadiri oleh kurang lebih 10.000 orang.
Undangan dan peserta yang hadir berasal dari seluruh lapisan masyarakat yang peduli terhadap gerakan perdamaian mulai dari masyarakat kecil, pengusaha, tokoh agama, hingga pejabat birokrasi pemerintah. Acara puncak Gema Perdamaian akan diisi dengan pagelaran padayatra yaitu pawai berbagai macam kesenian budaya Bali mengelilingi lapangan Bajra Sandhi, penampilan berbagai kesenian etnis Nusantara, doa bersama semua agama dan aliran kepercayaan dan penganugerahan Award perdamaian.
Gema Perdamaian XVI, 2018 ini akan menggandeng UKM Kuliner INBIS UNUD untuk menyediakan makanan dan minuman selama acara berlangsung. Mereka memiliki kurang lebih 20 kelompok food truck yang siap memperkenalkan produk kuliner tradisional yang khas.
Koordinator UKM INBIS UNUD, Jayack menyatakan kesiapannya menerjunkan food truck untuk memeriahkan acara puncak Gema Perdamaian XVI di sisi Timur lapangan Bajra Sandhi, Renon, Denpasar pada 6 Oktober 2018. Mereka sekaligus menjadi bagian dari panitia untuk membantu mendistribusikan produk kuliner kepada seluruh tamu undangan dan peserta yang hadir.
Mereka akan menerapkan sistem kupon untuk mengatur ketertiban dan mempermudah distribusi.
Komang Sugiantara Putra, salah satu tenant menambahkan, sinergi ini diharapkan akan sangat efektif untuk menghindari over supply logistik saat puncak acara karena banyaknya donatur dalam bentuk makanan dan minuman. Pada Gema Perdamaian tahun ini para donatur makanan dan minuman akan diarahkan ke UKM INBIS UNUD (adn).