Komunitas Gema Perdamaian kembali menggelar acara untuk mewujudkan dan menggemakan perdamaian dari Bali ke seluruh pelosok Indonesia, Dunia, dan Semesta raya. Ada 3 acara pokok yang di tampilkan Komunitas Gema Perdamaian di Desa Budaya Kertalangu Denpasar di hari yg bersejarah ini. yaitu: Sarasehan Damai para Tokoh Masyarakat Pencinta Damai, Pembukaan Gema Perdamaian ke-14 , dan sekaligus merayakan hari perdamaian dunia yang jatuh pada tanggal 21 September 2016. Acara ini dibanjiri oleh sekitar 500 peserta dari 300 undangan yang disebarkan. Acara dibuka dengan laporan ketua panitia kemudian pembukaan acara Gema Perdamaian oleh Bapak Kepala Biro Kesra Pemkot Denpasar yg mewakili Bapak Walikota. Dalam sambutan Bapak Walikota menyampaikan betapa pentingnya memelihara perdamaian di antara perbedaan suku, agama, dan antar kelompok masyarakat. Damai dimulai dari sendiri dan kemudian mampu disebarluaskan kepada lingkungan yg lebih besar untuk menciptakan kehidupan yang harmonis, gemah ripah loh jinawi. Simbolisasi pembukaan dilakukan dengan pemukulan gong perdamaian dunia sebanyak 5 kali dan pelepasan 5 balon sebagai tanda rangkaian acara Gema Perdamaian tahun ini telah dimulai. Setelah pembukaan acara Gema Perdamaian XIV, para sulinggih dan para tokoh melakukan doa bersama sesuai dengan cara dan keyakinan masing-masing selama 5 menit. Acara dilanjutkan dengan sarasehan damai para tokoh yang berlangsung selama sekitar 90 menit dan dipandu oleh Jero Jemiwi. Ada 30 tokoh yang ditunjuk secara spontan memberikan quote tentang apa makna perdamaian menurut mereka. Ada beberapa perwakilan dari tokoh sulinggih yaitu: Ida Pedanda Sebali Tianyar, Ida Rsi Nabe Hari Anom Palguna dari Griya Tegal Cangkring, Ida Bhagawan Putra Nata Nawa Wangsa Pemayun, Ratu Bagus. Tokoh Masyarakat yaitu: Bapak Wisnu Bawa Tenaya, Cokorda Artha Ardana Sukawati, Sister Janaki, DPR RI Gede Sumarjaya Linggih Demer, Ketut Suardhana Linggih, Wakil Bupati Karangasem Bapak Wayan Artha Dipa, Jero Sepuh Satya Bhuana Medang Kamulan Gresik Jawa Timur, Kiyai Padepokan dari Jember, Purwokerto, dan Jombang. Beberapa Tokoh Muda juga tampak hadir memberikan quote damai yaitu: ketua HIPMI Bali Inda Trimafo Yudha, President JCI Bali Ida Bagus Agung Gunarthawa dan tokoh masyarakat lainnya. Disela-sela acara juga dilakukan pelelangan 2 lukisan Gema Perdamaian yang dilukis oleh pencinta damai dari berbagai lapisan masyarakat yg menggoreskan suara hatinya melalui goresan warna di atas kanvas. Lukisan ini dibuat pada acara perayaan Gema Perdamaian tahun 2013 dan tahun 2014. Acara juga diisi oleh penampilan seniman terkenal Ayu Laksmi yang membawakan lagu perdamaian, Yayasan Pancer Langiit pimpinan A.A Rahma Putra yang menampilkan karya seni nya yg berjudul “Isin Carik”. Acara ditutup dengan penampilan Ashram Ratu Bagus dengan Shaking Yoga. Acara ini didukung oleh: Pemkot Denpasar, Yayasan Gong Perdamaian, Forum Studi Majapahit, IHGMA, BVA, PHRI Bali, Taman Bhagawan, Yayasan Pancer Langit, Hujan Kreatif Photography, Bali TV, Bali Post, My print, Polsek Denpasar Timur, Polresta Denpasar, STPBI, Stenden University, Hare Krisna Bali, Menwa Bali, dan beberapa donatur dari masyarakat Bali yang mencintai perdamaian. Damai itu Indah, Damai itu Upaya… By: Kadek Adnyana 21/09/2016
Categories: Kegiatan, Spiritual & Seremonial