Ada yang bertanya apa tolak ukur keberhasilan gerakan ini ?
Kami kesulitan menjawab karena kami bukan lembaga pemerintah, gerakan ini bersifat sosial dan berdasarkan keyakinan kami bahwa dengan berbagai rangkaian kegiatan yg kami lakukan mampu menggugah kesadaran masyarakat menjadi lebih sadar menjaga dan memelihara perdamaian.
Para pemeluk keyakinan tertentu membuat bom bunuh diri untuk 72 Bidadari sampai berani mengorbankan nyawanya demi keyakinan yg mereka anut. Mereka yg berbuat jahat saja mau mengorbankan diri dan sebaliknya kamipun siap menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk berbuat kebaikan.
Disisi lain penganut kepercayaan sampai menghabiskan miliaran rupiah untuk membiayai sebuah upacara. Mereka semua tidak memiliki tolak ukur keberhasilan akan keyakinanya tetapi tetap melakukan karena didasari keyakinan yang kuat.
Begitupula kami para pengayah Komunitas Gema Perdamaian tanpa melihat tolak ukur keberhasilan kami tetap konsisten menyelenggarakan kegiatan setiap tahun, karena damai itu indah dan damai itu adalah upaya kita bersama.
4/7/2019 – Terima kasih Bapak Kabiro Umum Provinsi Bali sudah menerima kami Audiensi terkait puncak acara Gema Perdamaian XVII di Lapangan Bajra Sandhi Renon Denpasar.
https://www.facebook.com/296762880709680/posts/894229507629678?sfns=mo