Perdamaian dan kedamaian berasal dari 1 suku kata yang sama yaitu damai. Damai sendiri mengandung banyak pertanyaan yang ingin ditanyakan oleh banyak orang. Ada 2 pertanyaan mendasar yang membentuk kata damai menurut saya yaitu Dari Mana? dan Apa Itu?. Pertama Apa itu damai, banyak orang didunia ini ingin mendeskripsikan damai tersebut. Salah satunya adalah saya. Bila saya boleh mendekripsikannya, damai menurut saya adalah upaya dan pengorbanan. Adapun hal mendasar yang membuat saya mengatakan damai itu adalah upaya dan pengorbanan karena dalam mencapai kedamaian kita harus selalu berupaya dan siap mengorbankan sesuatu untuk itu.
Dalam hidup seseorang didunia ini, hal yang paling susah diupayakan adalah melawan, menyalahkan, dan mengoreksi diri sendiri. emosi negatif, kekuasaan, ego, nafsu, dan keserakahan menjadi hal yang paling sulit untuk dihindari dari dirinya sendiri oleh kebanyakan orang didunia ini. hal yang paling sulit dari semua itu adalah kekuasaan dan keserakahan. banyak orang didunia ini berlomba-lomba untuk memenuhi 2 hal tersebut. Bahkan banyak orang tak segan-segan melakukan hal yang tidak baik dan merugikan banyak orang lainnya, sehingga kedamaian hanya menjadi mitos oleh keadaan tersebut.
Namun disaat semua orang berlomba-lomba untuk merebut tonggak kekuasaan dan memenuhi keserakahan mereka. Perdamaian memilih hanya menjadi masyarakat biasa. Bukan karena perdamaian tidak ingin untuk berkuasa. Tapi karena perdamaian kekuasaan dan keserakahan bila selalu dituruti pasti akan menciptakan persaingan yang akhirnya terjadi perpecahan dan kebencian baik itu dari diri sendiri, atau dari orang lain. Belum lagi kekuasaan bisa membuat orang silau hingga tak melihat orang-orang lain disamping mereka. Lalu bila begitu apakah kedamaian akan tercipta dan tumbuh dengan subur? Pasti tidak. Bukannya tercipta dan tumbuh subur, kedamaian pada saat itu pasti hancur dan layu oleh kerasnya keadaan.
Karena hal tersebut, demi kedamaian, perdamaian memilih membangun dan mengajak masyarakat luas untuk sadar akan pentingnya kedamaian dengan berbaur pada masyarakat luas. perdamain sadar untuk mengajak masyarakat luas mewujudkan kedamaian itu tidak perlu dengan kekuasaan, tidak perlu menjadikan semua hal atau semua orang harus sesuai dengan kemauan atau berkorelasi dengan perdamaian. Tapi perdamaian lah yang harus berkorelasi dan menyesuaikan diri dengan banyak orang. Perdamaian sadar betul untuk menciptakan kedamaian harus memiliki kejernihan pikiran dan pikiran yang luas, karena bila tidak perdamaian akan sulit untuk berkorelasi untuk mengajak banyak orang mencitapkan kedamaian. Hal tersebut dikarenakan banyak orang masih dijajah oleh emosi negatif, ego, dan nafsu yang menjadikan mereka ingin berkuasa dan serakah, mereka memiliki pemikiran yang sempit. Masih banyak orang didunia ini berpikir dan ingin semua hal harus sesuai atau korelasi dengan keadaan dan keinginan mereka. Jika itu dipertahankan kapan dunia menjadi damai? Karena hal tersebut perdamaian harus berupaya dengan pemikiran yang luas dan jernih untuk menyadarkan dan mengajak orang-orang menciptakan kedamaian.
Setelah perdamaian berupaya, kedamaian akan datang dari diri setiap orang yang mereka sadarkan. Perdamaian sadar, bila kedamaian tidak bisa dirasakan banyak orang bila sumber dari orang lain. Kedamaian akan bisa dirasakan bila, bila kedamaian tersebut datang dan tercipta dari dirinya mereka sendiri. perdamaian juga sadar bila ego, nafsu, emosi negatif, serta keserakahan dan kekuasaan itu sendiri sebenarnya bisa mendatangkan kedamaian dari diri sendiri untuk dirinya sediri asalakan hal-hal tersebut bisa dikendalikan dengan baik. Maka dari hal tersebutlah yang menjadi landasan saya untuk mendekripsikan bahwa damai itu upaya dan pengorbanan. Hal tersebut juga menjawab 2 pertanyaan mendasar terciptanya kata damai yaitu Dari Mana? dan Apa Itu.